Facebook

Senin, 29 Agustus 2011

Tidak mau menuntut ilmu karena takut tidak dapat mengamalkannya?


Ada syubhat:
“Aku lebih memilih untuk tidak menuntut ilmu karena takut tidak dapat mengamalkan ilmu”
Maka dijawab:
“Inilah sejelek-jeleknya pemahaman tentang ilmu, tahu darimana engkau tidak dapat mengamalkan ilmu?! bukankah Yang Melapangkan dan Yang Menyesakkan hati seseorang untuk beramal adalah Allåh?! justru dengan perkataanmu ini, telah nampak engkau telah merasa sesak sebelum menempuh suatu jalan!”
Ketahuilah surga itu diraih dengan kerjakeras, lihatlah bahkan Allåh mensifatkan jalannya bagaikan kita sedang meniti jalan yang mendaki lagi sukar.
Allåh subhanahu wa ta’ala berfirman:
فَلَا اقْتَحَمَ الْعَقَبَةَ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْعَقَبَةُ
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan, Tetapi dia tidak menempuh jalan yang mendaki lagi sukar.
(Al-Balad: 11-12)
Tapi pendakian itu akan terasa mudah bagi orang yang dilapangkan hatinya oleh Allåh dan akan terasa sangat sesak bagi orang yang Ia sesatkan. Yang mana Ia berfirman:
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam.
وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ
Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit.
(Al-An’aam: 125)
Semoga kita digolongkan Allåh sebagai kaum yang diberikanNya petunjuk dengan meminta agar hati kita DILAPANGKAN untuk MENUNTUT dan MENGAMALKAN ilmu. Aamiin.
Ketahuilah wahai saudaraku,
Ilmu merupakan WARISAN NABI, yang dengannya kita berusaha agar mendapatkan PETUNJUK.
- Dengan ilmu itu pula kita dapat membedakan KEBENARAN dan KESESATAN.
- Dengan ilmu itu pula kita dapat memperbaiki AQIDAH, MANHAJ, AKHLAK, dan MUAMALAH kita
- Dengan ilmu itu pula kita dapat memperbanyak AMALAN SHÅLIH.
- Dengan ilmu itu pulalah kita menempuh jalan menuju surga.
Adakah masuk akal orang yang MENOLAK untuk meniti jalan menuju surga?!
Pemikiran seperti itu datangnya dari SYAITHÅN ar-Råjim! Janganlah engkau mengikutinya! Ia hanya ingin menyesatkanmu dari jalan yang Allåh telah bentangkan untukmu!
Janganlah hanya karena KETAKUTAN yang TIDAK BERALASAN (yang belum terjadi), menjadikan kita meninggalkan jalan menuju surga..
BUKANKAH MENUNTUT ILMU ITU DIWAJIBKAN ALLÅH DAN RÅSULNYA?
Sekarang ana tanya, apakah Allåh hendak membebankan kepada hambaNya sesuatu yang tidak mampu dipikul hambaNya? TIDAK MUNGKIN! Maka ketahuilah MENUNTUT ILMU BUKANLAH BEBAN.
Jika kita IKHLASH, dan BERTEKAD dengan BERSUNGGUH-SUNGGUH, maka PASTI Allåh akan memberikan kepada kita kelapangan hati untuk dapat menuntut dan mengamalkan ilmu tersebut.
Ketahuilah adanya BERAT HATI atau SESAK HATI seperti ini hanya karena DOSA dan MAKSIAT kita. maka marilah kita bertaubat dengan SEBENAR-BENARNYA taubat, agar Allåh melepaskan BELENGGU tersebut, dan MELAPANGKAN HATI kita untuk MENUNTUT dan MENGAMALKAN ilmu.
Semoga kita senantiasa dianugerahi Allåh untuk terus bertaubat kepadanya, menuntut ilmu dan mengamalkannya serta istiqomah diatasnya hingga akhir hayat kita. Aamiin
aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar