Facebook

Sabtu, 20 Agustus 2011

Orang Beriman Itu Dahaga Terhadap Ilmu

بسم الله الرحمن الرحيم

Asy-Syaikh Abdur Razaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahullah berkata dalam kitabnya “Syarh Al-Manzhumah Al-Mimiyah” hal. 40-41. Dan kitab ini ditaqrizh (diresensi) oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi Al-Madkhaly hafizhahullah:

Berkata Al-Imam Al-Hafizh Al-Hakamy rahimahullah:

Dan dari sifat orang yang beriman adalah dahaga mereka

terhadap ilmu sampai hari pertemuan, irilah dengan pemilik dahaga

Pensyarah berkata:

Yaitu termasuk dari sifat, perhiasan dan perangai orang yang beriman adalah besarnya semangat mereka terhadap ilmu, dalam menuntutnya dan meraihnya. Karena merekalah yang tahu kadar pentingnya, kedudukan dan keutamaan ilmu ini. Maka dahaga/gairah mereka mengejar ilmu sangatlah besar dan keinginan mereka padanya sangat kuat dan besar.

“sampai hari pertemuan” yaitu dahaga/gairah mereka mengejar ilmu itu berlanjut terus sampai mereka menemui ajal mereka. Dan diketemukan bahwa Imam Ahmad pada akhir hayatnya bersamanya ada tempat tinta dan pena. Lalu dikatakan pada beliau: “Sampai kapan engkau mencari ilmu?” Beliau berkata: “Dari tempat tinta sampai kuburan (sampai ajal tiba).”

Lihat “Al-Adab Asy-Syar’iyah” karya Ibnu Muflih (2/85).

“irilah” yaitu jadikanlah perkara ini adalah perkara terbesar yang manusia merasa iri pada yang lain padanya. Dan contoh dalam hal ini adalah apa yang diriwayatkan dalam hadits dari Mu’adz bin Jabbal radhiyallahu ‘anhu berkata: “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ الْمُتَحَابُّونَ فِى جَلاَلِى لَهُمْ مَنَابِرُ مِنْ نُورٍ يَغْبِطُهُمُ النَّبِيُّونَ وَالشُّهَدَاءُ

“Allah Ta’ala berfirman: “Orang yang saling mencintai karena kemuliaan-Ku, bagi mereka ad mimbar-mimbar dari cahaya, yang para nabi dan para syuhada’ iri pada mereka.”

Diriwayatkan oleh At-Tirmidzy (2390) dan dishahihkan oleh Al-Albany dalam “Shahih Al-Jami’” (7761).

“dengan pemilik dahaga” yaitu para pemilik dahaga/gairah yang besar dan semangat untuk menuntut ilmu dan meraihnya. Dan disebutkan dalam hadits,
مَنْهُومَانِ لا يَشْبَعَانِ: طَالِبُ عَلِمٍ، وَطَالِبُ الدُّنْيَا

“Dua rasa dahaga yang tidak terpuaskan: (Dahaga) penuntut ilmu (terhadap ilmu) dan (dahaga) pencari dunia (terhadap dunia).”

Diriwayatkan oleh Al-Bazzar (4880) Dari Ibnu ‘Abbas radhyallahu ‘anhu dan dishahihkan oleh Al-Albany dalam “Shahih Al-Jami’” (6500).

Diterjemahkan oleh

‘Umar Al-Indunisy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar